Lapan kembangkan sistem peringatan dini cuaca Sadewa
Selasa,2015-09-29,11:05:31
(Berita Dunesia) Bandung - Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PTSA) Lapan
terus mengembangkan sistem peringatan dini untuk memprediksi terjadinya
cuaca ekstrem yang dikenal dengan nama "Sadewa" (Satellite Disaster
Early Warning System).
"Lapan berencana membuat sistem verifikasi dan validasi yang
real time dan
otomatis sehingga bisa dipantau terus menerus akurasinya, Sadewa terus
dikembangan," kata Kepala Bidang Pemodelan Atmosfer Didi Satiadi di
Bandung, Selasa.
Ia menyebutkan proyek itu dimulai sejak 2012, pengembangan
verifikasi dan validasi terhadap hasil prediksi terus-menerus dilakukan
oleh PTSA Lapan.
Selain itu, Sadewa juga akan terus dikembangkan dan ditingkatkan
agar bisa menghasilkan informasi prediksi dari satu hari ke depan
menjadi tiga hari ke depan dengan resolusi yang tetap tinggi dan
dilaporkan setiap jam.
Pasalnya menurut dia Sadewa saat ini baru mampu memprediksi
kondisi cuaca hingga 24 jam ke depan di Indonesia dengan resolusi ruang
yang tinggi yaitu lima kilometer setiap jam. Melalui Sadewa, masyarakat
dapat mengetahui prediksi hujan, angin, temperatur, dan uap air hingga
24 jam ke depan.
Didi mengharapkan Sadewa dapat tersosialisasikan kepada masyarakat
karena sistem peringatan dini ini sangat membantu mewaspadai terjadinya
cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini sering terjadi melalui laman
sadewa.sains.lapan.go.id.
Selain itu dirinya menambahkan Sadewa juga dapat menjadi alat
pembelajaran yang membantu para guru di sekolah untuk menjelaskan kepada
siswa mengenai dinamika cuaca dari waktu ke waktu.
"Sadewa dapat menjadi perangkat yang bermanfaat bagi siswa agar
mereka lebih tertarik dengan fenomena cuaca seperti siklon tropis, ITCZ,
monsun dan sebagainya," kata Didi.
Peneliti PSTA Lapan Dadang Subarna dalam materi Sistem Peringatan
Dini Sadewa menjelaskan Sadewa dapat memberikan gambaran kondisi awan
melalui Satelit MTSAT, termasuk di dalamnya awan Cb dan awan yang
berpotensi hujan, setiap satu jam.
Demikian juga dengan peralatan AWS (Automatic Weather Station)
yang dimiliki oleh Lapan. Secara otomatis, kondisi cuaca seperti hujan,
angin, kelembaban, dan suhu dapat terus menerus diamati setiap 15 menit
sekali.
"Sistem yang dikembangkan di dalam Sadewa memadukan antara sistem pengamatan yang
real time secara terus menerus menggunakan satelit dan AWS serta sistem prediksi menggunakan model prediksi cuaca numerik," kata Dadang
Sadewa juga memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan memprediksi
terjadinya cuaca ekstrem melalui hasil pengamatan satelit dan prediksi
model.
Sadewa telah dikembangkan agar dapat memberikan peringatan dini
berupa teks berjalan dalam laman webnya. Jika kondisi normal, maka ada
penjelasan dalam teks tidak ada kejadian hujan ekstrem saat ini.
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2015