Aneka Oleh-oleh "Anti-mainstream" dari Raja Ampat
Jumat,2017-11-03,09:06:09
Anak Papua sedang memegang boneka buatan Komunitas Mamak Noken, di pulau Sauwandarek Raja Ampat.(KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA)
(Berita Dunesia)
WAISAI- Saat berkunjung ke Raja Ampat, KompasTravel mencoba bertanya ke beberapa warga terkait buah tangan dari Raja Ampat. Kebanyakan dari mereka merasa bingung, karena identitas daerah mereka ialah hasil laut.
"Apa ya, kau bisa bawa ikan. Ikan banyak ditangkap dan harganya murah di sini," ujar Frans, salah satu warga Raja Ampat yang menjual sirih di pantai WTC, Raja Ampat, Sabtu (21/10/2017).
Di pasar dan jalan utama Kota Waisai, banyak toko yang menjual pernak pernik Papua. Seperti koteka, noken, miniatur rumah suku asmat, patung dan yang lainnya.
Hanya saja, hal-hal semacam itu bukan identtas dari Raja Ampat dengan ikon baharinya. Barang tersebut lebih menujukan identitas Papua pegunungan, seperti di Jayapura dan Wamena.
KompasTravel pun semakin penasaran mencari buah tangan yang khas dengan berkeliling Waisai. Berikut hasilnya.
1. Abon ikan
Berkat hasil lautnya yang melimpah, Raja Ampat punya beberapa ragam abon ikan. Abon yang paling banyak dibuat ialah abon ikan bubara dan abon ikan tenggiri. Selebihnya seperti abon ikan tuna, hanya diproduksi jika jenis ikan tersebut melebihi kebutuhan pasar.
Rasa Abon ikan khas Raja Ampat ini amat terasa ikannya. Jangan heran, karena abon ikan di sini terbuat dari daging ikan segar yang hanya dicampur bumbu rempah.
Untuk mendapatkannya, Anda bisa mengunjungi Pulau Misool sembari menyelami indahnya bawah air di sana. Lalu hubungi nomor komunitasnya di 085339058178. Selain itu komunitas masyarakat produsen abon ini kerap membuka stan khusus di tiap Festival Raja Ampat.
Satu bungkus abon ikan teggiri atau bubara khas Raja Ampat dijual Rp 30.000, dengan berat 100 gram.
2. Noken Raja Ampat
Selain koteka, Papua identik dengan tas anyaman bernama noken. Namun Raja Ampat punya noken khas.
Noken Raja Ampat lazimnya berbentuk kubus. Perbendaan variasinya ada di tutup tasnya yang beragam bentuk. Selain itu juga kreasi warna bisa dipilih sesuai selera Anda.
Noken Raja Ampat berbahan ilalang dan daun pandan pesisir yang dianyam. Bahan ini kuat, tapi hanya ada di beberapa pulau saja. Anda bisa membelinya dibeberapa toko suvenir Waisai, atau ke sentra pembuatannya yang ada di Pulau Suwandarek. Suvenir ini juga bisa ditemukan di Pulau Arborek, dengan harga Rp 100.000 - Rp 250.000.
3. Aneka souvenir lainnya
Sama seperti daerah wisata lainnya, di Raja Ampat juga memiliki sentra suvenir khas. Produknya seperti kaus, goody bag, topi, gantungan kunci, sampai pajangan dinding berbentuk ikan.
Anda dapat mengunjungi jalan utama Waisai yaitu di Jalan Muh Soleh Taessa, dekat Pantai WTC. Disana ada toko Kaus dan Souvenir Raja Ampat, juga toko Ico Raja Ampat. Sayangnya keduanya tidak ada yang di produksi di sana, melainkan di Bandung dan di Makasar.
Di toko Icon Raja Ampat, kaus dengan desain kekinian tentang Raja Ampat dijual Rp 150.000 - Rp 190.000, sementara topi mulai Rp 120.000. Sedangkan di kios Kaus dan Souvenir Raja Ampat, kaus dibanderol mulai Rp 90.000 - Rp 110.000, gantungan kuci Rp 8.000, dan masih banyak suvenir lainnya.
PenulisMuhammad Irzal Adiakurnia
EditorSri Anindiati Nursastri