Ini Syarat agar Indonesia Tak Bangkrut seperti Yunani
Rabu,2015-07-08,08:33:08
Bank-bank Yunani tutup dan penarikan uang melalui anjungan tunai mandiri (ATM) dibatasi 60 euro per orang per hari
(Berita Dunesia) Rendahnya rasio utang terhadap produk domestik
bruto (PDB) bukan jaminan bahwa sebuah negara terbebas dari ancaman
krisis. Pengelolaan utang yang prudent dan penggunaan pada kegiatan produktif menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Indonesia agar tidak bangkrut seperti Yunani.
Demikian
disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics
and Finance (Indef) Enny Sri Hartati saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/7/2015). Enny menjelaskan, krisis Yunani berawal dari pengelolaan utang yang tidak prudent atau
bijak. Salah satunya adalah besarnya jaminan sosial yang ditanggung
oleh pemerintah. "Payahnya, untuk membiayai jaminan sosial itu, dari
utang," kata Enny.
Utang yang digunakan untuk kegiatan non-produktif tentu saja tidak akan menghasilkan keuntungan atau untuk kegiatan refinancing atau
pendanaan kembali. Di sisi lain, sumber daya ekonomi Yunani tidaklah
banyak. "Negeri Para Dewa-Dewi" mengandalkan sektor pariwisata sebagai
sumber pertumbuhan ekonomi utama.
"Ini kan nilai tambahnya kecil.
Di samping itu, ada fluktuasi. Ketika terjadi perlambatan ekonomi
dunia, pasti ya sektor ini pun langsung terpengaruh signifikan," ucap
Enny.
Sebagai gambaran saja, pada triwulan I-2015, PDB Yunani
tercatat sebesar 241,72 miliar dollar AS dengan pertumbuhan ekonomi 0,20
persen jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara
itu, PDB per kapita Yunani sebesar 18.146,3 dollar AS, dengan tingkat
pengangguran 25,6 persen.
Yunani dinyatakan gagal bayar utang
sebesar 1,54 miliar euro atau setara Rp 22 triliun kepada Dana Moneter
Internasioal (IMF) yang jatuh tempo pada Selasa (30/6/2015) lalu. Hingga
kuartal-I 2015, utang Yunani mencapai 316 miliar euro.
Sebenarnya,
Yunani sudah mendapatkan tawaran dana talangan dari Uni Eropa (UE).
Namun karena persyaratan yang ketat, rakyat Yunani pun menolak. Hasil
referendum atau pemungutan suara yang dilakukan warga Yunani pada Minggu
(5/7/2015) menunjukkan 61,31 persen warga Yunani menolak syarat
kreditor internasional tersebut.
Sebenarnya, menurut Enny, tidak
ada contoh yang menunjukkan bahwa jika rasio utang sebuah negara
dianggap aman terhadap PDB-nya, maka negara tersebut aman dari krisis.
Hal tersebut lebih tergantung pada urusan pengelolaannya.