Semisal pohon maka Yok Koeswoyo sudah mempunyai akar yg menyebar dan kuat lewat lagu-lagunya bersama Koes Bersaudara dan Koes Plus semisal Kolam Susu, Jemu, Tul Jaenak, Mawar Bunga dlsb. Akar-akar yang kuat itu, menunjang dan melahirkan pokok-pokok pemikiran Yok Koeswoyo, di luar musik, tumbuh tegar kuat dan kokoh seperti yang kita kenal dengan Jiwa Nusantara-nya.
Untuk menaungi semua itu, diperlukan cabang dan dedaunan yg tumbuh lebat agar semua dapat berteduh di bawahnya dan menjadikan pohon tsb. tambah subur karena mempunyai "dapur" yang selalu dan terus menerus mensuplai vitamin baginya yang dapat membuat akar semakin kuat dan menyebar ke berbagai arah untuk semakin memperkuat pohon berdiri sepanjang masa dan tak lekang oleh hujan panas. Dedaunan di cabang dan ranting inilah yang kami namakan Saung Yok Koeswoyo dimana semua pemikiran dan karya Yok Koeswoyo terlindungi.
Saung biasa dipakai sebagai tempat istirahat, berteduh, pertemuan, berdiskusi dlsb. dimana dari sinilah kami ingin berbagi kepada masyarakat luas untuk menumbuhkan cinta dan kebanggaan sebagai anak Indonesia dengan menerapkan perilaku dan ketulusan dalam kehidupan.
Disini pula, di bawah naungan Saung Yok Koeswoyo, kita para pencinta, penggemar, penikmat karya-karya Koes Bersaudara Plus dan para pemerhati situasi negeri tercinta berkumpul bersama untuk berdiskusi, berbagi pengetahuan, pemikiran dan menuangkan ide, kreasi serta kepedulian pada Nusantara tercinta.
Pohon ini terbebas dari berbagai kepentingan partai politik, golongan, agama dan suku bangsa. Dengan Jiwa Nusantara sebagai pilarnya maka tidak ada alasan bagi kita yang lahir, besar dan hidup di Nusantara untuk berjiwa lainnya.
Mari satukan langkah untuk seiring sejalan setujuan dalam mewujudkan sila ke lima dari Panca Sila, mencapai cita-cita pendiri negeri ini yaitu masyarakat GEMAH RIPAH LOH JINAWI...