Provinsi Kepulauan Riau
Nama Resmi : Provinsi Kepulauan Riau
Ibukota : Tanjung Pinang
Luas Wilayah : 8.084,01Km2
Gubernur : Drs. Nuryanto, M.P.A.
Wakil Gubernur : -
Jumlah Penduduk : 1.198.526 Jiwa
Kabupaten : 4
Kotamadya : 2
Website : www.kepriprov.go.id
Alamat Kantor:
Jl. Basuki Rahmat Tanjungpinang Kepulauan Riau
Telp. 0771-318562
Fax. 0771-318588
Sejarah
Sejarah Riau sebelum kemerdekaan lebih diwarnai riwayat kerajaan Melayu Islam, dengan kerajaan terbesarnya Kerajaan Siak Sri Indrapura. Kerajaan yang berpusat di Kabupaten Siak ini didirikan oleh Sultan Abdul Jalil Rakhmad Syah pada tahun 1725. Sultan pertama ini meninggal pada tahun 1746 dan kemudian diberi gelar Marhum Buantan. Sepeninggal Marhum Buantan tercatat ada sebelas sultan yang pernah bertahta di Kerajaan Siak Sri Indrapura, yaitu:
- Sultan Abdul Jalil Muzaffar Syah (1746-1765). Dengan memerintah selama leb kurang 19 tahun, Sultan kedua ini berhasil membangun Kerajaan Siak Sri lndrapura menjadi kokoh dan kuat.
- Sultan Abdul Jalil Jalaluddin Syah (1765-1766). Nama aslinya Tengku Ismail, hanya sempat memerintah selama setahun. Masa pemerintahannya datanglah serangan Belanda yang memanfaatkan Tengku Alam (selanjutnya menjadi Sultan ke empat) sebagai perisai. Sultan Abdul Jalil kemudian gugur dan digelari Marhum Mangkat di Balai.
- Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (1766-1780). Sepeninggal Marhum Mangkat di Bali, Tengku Alam menduduki tahta kerajaan dengan gelar Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah. Meninggal pada tahun 1780 dengan gelar Marhum Bukit.
- Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muzzam Syah(1780-1782). Pada masa pemerintahannya Kerajaan Siak berkedudukan di Senapelan atau Pekanbaru sekarang. Beliau pula yang merupakan pendiri kota' Pekanbaru, sehingga setelah meninggal pada tahun 1782 digelari Marhum Pekan.
- Sultan Yahya Abdul Jalil Muzaffar Syah (1782-1784). Seperti sultan sebelumnya, Sultan Yahya juga hanya sempat 2 tahun memerintah. Meninggal pada tahun 1784 dan digelari Marhum Mangkat di Dungun.
- Sultan Assayaidis Syarif Ali Abdul Jalil Syaifuddin Baalawi (1784-1810). Sultan ketujuh ini merupakan Sultan Siakpertama yang berdarah Arab dan bergelar Sayed Syarif Pada masa pemerintahannya Kerajaan Siak mencapai puncak kejayaannya. Meninggal pada tahun 1810 dan digelari Marhum Kota Tinggi.
- Sultan Assayaidis Syarif Ibrahim Abdul Jalil Khaliluddin (1810-1815). Sultan yang bernama asli Ibrahim ini meninggal pada tahun 1815 kemudian digelari dengan Marhum Mempura Kecil.
- Sultan Assayaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin (1815-1854). Nama aslinya tengku Sayed Ismail dan setelah meninggal digelari Marhum Indrapura.
- Sultan Assayaidis Syarif Kasyim Abdul Jalil Syaifuddin (Syarif Kasyim 1,1864-1889). Meninggal tahun 1889, dan digelari Marhum Mahkota.
- Sultan Assayaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Muzaffar Syah (1889-1908). Atas jasa dan usaha Sultan inilah pembangunan gedung-gedung yang kini menjadi peninggalan Kerajaan Siak. Meninggal pada tahun 1908 dan digelari Marhum Baginda.
- Sultan Assayaidis Syarif Kasyim Abdul Jalil Syaifuddin (Syarif Kasim II, 1915-1949). Sultan yang bernama asli Tengku Sulong ini baru naik tahta setelah 7 tahun ayahandanya Sultan Hasyim meninggal, sekaligus menjadi sultan terakhir Kerajaan Siak Indrapura. Karena pada bulan Nopember 1945, Sultan Syarif Kasim II mengirim kawat kepada Presiden Republik Indonesia yang menyatakan kesetiaannya kepada Pemerintah Republik Indonesia. Tidak hanya itu, Sultan juga menyerahkan harta bendanya untuk perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.