beritadunesia-logo

Provinsi Bali

https://3.bp.blogspot.com/-Bml-GTNo8Qk/VOrrifydbYI/AAAAAAAABD0/yYBkvVYhfGk/s1600/logo+kabupaten+buleleng+bali.pngNama Resmi : Kabupaten Buleleng
Ibukota : Singaraja
Luas Wilayah: 1.365,88 km2
Jumlah Penduduk:  624.125 jiwa
Wilayah Administrasi:Kecamatan : 9
Bupati : Putu Agus Suradnyana, ST.
Wakil Bupati: dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG
Alamat Kantor: Jl. Pahlawan No.1, Singaraja- Bali
Telp. (0362) 21888
Fax.  (0362) 22380
Website : http://bulelengkab.go.id
 
 
Sejarah

Tersebutlah Istana Gegel pada sekitar tahun 1568 dalam suasana tenang, dimana Raja Sri Aji Dalem Sagening menitahkán putranda Ki Barak Panji, supaya kembali ke tempat tumpah darah Bundanya di Den Bukit (Bali Utara). Ki Baräk Panji bersama Bunda Si Luh Pasek, setelah memohon ijin kehadapan Sri Aji Dalem lalu berangkat menuju Den Bukit diantar oleh empat puluh orang pengiring Baginda yang dipelopori oleh Ki Kadosot.

Perjalanan mereka memasuki hutan lebat sangat mengerikan, udara yang sangat dingin menggigilkan, menembus celah-celah bukit, mendaki gunung-gunung meninggi, menuruni jurang-jurang curam, dan akhirnya mereka tiba pada suatu tempat yang agak mendatar. Pada tempat itulah mereka melepaskan lelah seraya membuka bungkusan bekal mereka. Selesai mereka makan ketupat, mereka sembahyang. kemudian mereka diprciki air/tirta oleh Si Luh Pasek, demi keselamatan perjalanannya, belakangan tempat itu diberi nama “YEH Ketipat’. Rombongan Ki Barak Panji telah tiba di Desa Gendis/Panji dengan selamat.

Tersebutlah Ki Pungakan Gendis, pemimpin Desa yang sekali-kali tiada menghiraukan keluh kesah para penduduknya. Ia memerintah hanya semata-mata untuk memenuhi nafsu buruknya, kesenangannya hanyalah bermain judi, terutama sabungan ayam. Oleh karena demikian sikap pemimpin Desa Gendis itu, maka makin lama makin dibenci rakyatnya, dan pada saat terjadi peperangan, ia dibunuh oleh Ki Barak Panji.

Desa Gendis diperintah oleh Ki Barak Panji, seorang pemimpin yang gagah berani, adil dan bijaksana. Ki Barak Panji mendengar adanya kapal Iayar Tionghoa terdampar, kemudian timbulah rasa belas kasihan untuk menolong pemilik kapal tersebut. Baginda bersama-sama dengan

Ki Dumpyung dan Ki Kadosot dapat membantu menyelamatkan kapal layar yang terdampar itu di pantai Segara Penimbangan. Setelah bantuannya berhasil, Baginda mendapat hadiah seluruh isi kapal tersebut berupa barang-barang tembikar seperti piring, mangkok dan uang kepeng yang jumlahnya sangat besar. Kepemimpinan Ki Barak Panji makin lama makin terkenal, beliau selalu memperhatikan keadaan rakyatnya, melaksanakan pembangunan di segala bidang baik phisik maupun spiritual. Oleh karena demikian maka sekalian penduduk Desa Gendis dan sekitarnya, secara bulat mendaulat Baginda supaya menjadi Raja, yang kemudian dinobatkan dengan gelar
“KI GUSTI NGURAH PANJI SAKTI"