KUPANG - Gubernur Nusa Tenggara
Timur Frans Lebu Raya mengatakan, ajang balap sepeda internasional Tour
de Flores pada 19-24 Mei 2016 merupakan ajang promosi pariwisata
provinsi berbasis kepulauan itu.
"Sebagai Gubernur NTT saya punya
kepentingan dari kegiatan Tour de Flores itu hanya satu, yaitu
mempromosikan seluruh potensi dan destinasi pariwisata di seluruh daerah
ini. Itu saja," kata Frans Lebu Raya di Kupang, Kamis (7/4/2016).
Dia
mengatakan, sebagai kepala daerah, Pemerintah memiliki tanggung jawab
untuk memajukan sejumlah potensi wisata di daerah ini, yang tentunya
akan berdampak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
Kepada
dinas teknis, Gubernur NTT dua periode itu mengaku sudah meminta untuk
bisa memaksimalkan peran dan fungsinya, menyukseskan kegiatan dengan
capaian tujuan yang dimaksud.
KOMPAS/PUTU FAJAR ARCANA Ikan-ikan segar yang dijual di pantai sekitar Kota Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Ketua
DPD I PDI Perjuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur itu menyampaikan,
pertemuan terbatas yang digelar dengan seluruh pemerintah kabupaten dan
kota yang ada, terutama sejumlah kabupaten yang akan dilintasi para
peserta pesepeda di ajang tersebut.
"Kepada saya semua daerah
menyatakan sudah siap menyukseskan kegiatan tersebut, dengan secara
mandiri masing-masing daerah akan mempromosikan setiap destinasi yang
dimilikinya," kata Lebu Raya.
Dia meyakini, promosi yang akan
dilakukan oleh masing-masing daerah akan sangat bermanfaat, karena
pelaksanaan kegiatan yang baru pertama dilakukan di Nusa Tenggara Timur
dengan melibatkan peserta dari 21 negara itu, akan melewati hampir 700
km dengan bersepeda.
"Sudah tentu para peserta akan melintasi
sejumlah titik singgahan yang memiliki panorama dan keindahan alam
memukau dan hanya ada di sepanjang Flores. Itulah jualan kita," kata
Lebu Raya.
KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Selasa (2/6/2015).
Selain
panorama dan keindahan alam di lokasi yang ada, juga akan digelar
sejumlah atraksi budaya dan kesenian yang disiapkan, sebagai bagian dari
promosi keragaman dan kekhasan seni daerah.
"Secara tidak sadar kita telah menjual yang namanya tarian daerah kita dari masing-masing daerah kita yang kaya ini," katanya.
Sekretaris
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wely
Rohimone, mengatakan, Tour de Flores seuai rencana akan digelar pada
Mei 2016 ini dengan melibatkan 30 negara dari empat benua.
Para
peserta akan bersepeda dengan memulai titik start di Larantuka, ibu kota
Kabupaten Flores Timur dan berakhir nantinya di Labuan Bajo, Kabupaten
Manggarai Barat.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Yoseph Katup di Kampung Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Untuk
mendukung kegiatan itu, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur telah
mengalokasikan dana sebesar Rp 3 miliar yang akan membiayai kegiatan
atraksi kesenian pada setiap tempat persinggahan para peserta Tour de
Flores.
Tour sepeda lintas Pulau Flores tersebut akan diikuti 230-an pebalap, dengan jerak tempuh 615 Km, dengan lima etape.
"Kita berharap kegiatan ini akan memberikan dampak secara ekonomi bagi warga untuk kepentingan kesejahteraannya," kata Wely.