Singapura pamerkan reptilia setinggi hotel berlantai empat
Jumat,2015-12-04,07:25:27
(Berita Dunesia) Batam, Kepulauan Riau - Singapore Science Centre di Jurong East, Negeri Singa, memamerkan robot replika
Elasmosaurus,
reptilia laut prasejarah yang panjangnya 15 meter atau jika
diberdirikan setara dengan tinggi rata-rata bangunan hotel berlantai
empat.
Elasmosaurus hidup pada 83-72 juta tahun silam, berleher panjang
terdiri atas 71 ruas untuk meluweskan kontrol dari kepalanya,
dihadirkan Singapore Science Centre (SSC) dan Aurea Exhibitions,
Argentina, mulai 30 Oktober 2015 hingga 28 Februari 2016, sebagai debut
pertama rangkaian pameran keliling ke beberapa negara Asia Pasifik.
Dalam pameran empat bulan bertajuk Monster of the Sea, SSC
mengetengahkan beberapa koleksi robotik/animatronik reptilia dan ikan
purba yang legendaris itu.
Di antaranya Ichthyosaurus "Fish
Lizard", Ophtalmosaurus "Eye Lizard", Pleisiosaurus "Almost Lizard",
Mosasaurus "Meuse River Lizard", Purusaurus, Basilosaurus, Carcharodon
megalodon, Pliosaurus, Tylasaurus, serta Elasmosaurus.
"Semua dibuat sama dengan bentuk dan ukuran aslinya sesuai fakta dan
ilmu pengetahuan," kata General Manager SSC, Michael Chay, kepada
wartawan, Senin (30/11).
Di ruang pameran statif dengan sorot lampu dan tata suara terfokus
pada materi, sosok-sosok tiruan hewan legendaris itu bergerak-gerak,
mulutnya terkatup-terbuka, bergigi runcing dengan suara garang seperti
bersiap memangsa.
Ada pula yang sirip hingga ekornya mengibas-ngibas seperti sedang beringsut, atau berenang di tujuh samudra.
Sosok Pliosaurus, reptilia laut yang hidup pada 157-145 juta tahun
silam, dengan panjang kepala hingga ujung ekor 13,5 meter, misalnya,
seperti hidup kembali ketika ditingkahi sorot lampu jingga, biru, merah
dan kuning dengan pantulan perak riak perairan. Predator itu dikenal
kecepatannya bagai terbang di dalam air.
Wilayah Singapura, kata Chay, seperti Indonesia dikelililing laut
sehingga pemerintah bersama masyarakatnya perlu memahami sejarah dan
perkembangan alam, di antaranya kehidupan bahari.
Pameran bertema kelautan telah menjadi bagian dari program Pusat Sains Singapura (SSC) sejak didirikan tahun 1977.
Melalui berbagai kegiatan kemaritiman, SSC menjadi wahana pendidikan
nonformal bagi pelajar dan generasi muda pada umumnya untuk mengenal
seluk beluk kehidupan jagat raya dengan harapan mereka kelak semakin
berpartisipasi merawat ekosistem alam.
Dalam mengemban peran tersebut, SSC antara lain mempunyai program
studi banding dengan Indonesia dan Thailand, serta secara berkala
menjadi peserta kegiatan wisata-pendidikan di Surabaya dan Jakarta, ujar
Chay.
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2015