JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi pembicara dalam Dies Natalis ke-18 Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Dalam pidatonya, Kalla berpesan agar generasi muda tidak hanya mengandalkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mengembangkan inovasi dalam menghadapi persaingan global.
"Dengan negara tetangga kita bekerja sama, tapi kita harus bekerja lebih baik, karena akan ada suatu persaingan. Hanya yang punya inovasi dan teknologi yang bisa bersaing," ujar Kalla di Auditorium Nurcholis Madjid, Universitas Paramadina.
Kalla mengatakan, Indonesia sebenarnya memiliki keunggulan dalam bidang sumber daya alam dibanding negara-negara lain.
Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negara pengekspor komoditas dan memiliki kemampuan industri yang besar. Ditambah lagi pasar yang luas karena jumlah penduduk yang besar.
Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, tantangan di bidang perekonomian yang melanda sebagian besar negara-negara maju dan berkembang ikut berpengaruh bagi Indonesia.
Pada akhirnya, Indonesia harus bisa mengandalkan kemampuan sendiri untuk mengatasi persoalan tersebut.
Kalla mengatakan, satu-satunya cara untuk mengatasi hal tersebut dengan lebih cepat adalah dengan memperbaiki kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Namun, dalam memasuki masyarakat ekonomi Asean (MEA), tidak cukup hanya ilmu pengetahuan, tetapi juga inovasi.
"Semua itu bisa apabila kita punya daya saing kuat, menciptakan sesuatu yang lebih baik, cepat, mudah dengan inovasi. Kita harapkan universitas sebagai pendorong, sebagai tenaga positif bagi generasi muda," kata Kalla.
Penulis | : Abba Gabrillin |
Editor | : Sandro Gatra |