Harapan hidup meningkat tapi orang sakit lebih lama
Kamis,2015-08-27,11:54:45
Orang-orang lanjut usia senam massal lansia di Alun-alun Selatan Yogyakarta, Minggu (6/10).
(Berita Dunesia) London - Manusia di dunia kini berusia lebih panjang,
namun banyak pula orang berpenyakit yang harus menderita lebih lama
menurut penelitian tentang penyakit-penyakit utama dan cedera di 188
negara.
Kesehatan umum telah membaik di seluruh dunia berkat
kemajuan signifikan upaya melawan penyakit-penyakit menular seperti
HIV/AIDS dan malaria dalam satu dekade terakhir dan kemajuan upaya
melawan penyakit ibu dan anak.
Namun harapan hidup sehat tidak
meningkat, jadi orang hidup beberapa tahun lebih lama dengan penyakit
dan kecacatan menurut analisis yang diterbitkan di jurnal The Lancet.
"Dunia
telah membuat kemajuan besar di bidang kesehatan, tapi sekarang
tantangannya adalah berinvestasi untuk menemukan cara lebih efektif guna
mencegah atau mengobati sebab-sebab utama dari penyakit dan kecacatan,"
kata Theo Vos, profesor di Institute of Health Metrics and Evaluation di University of Washington yang memimpin analisis itu.
Menurut
hasil studi itu, harapan hidup global untuk kedua jenis kelamin
meningkat 6,2 tahun dari 65,3 tahun pada 1990 menjadi 71,5 pada 2014.
Harapan hidup orang yang sehat meningkat 5,4 tahun dari 56,9 pada 1990 dan 62,3 tahun pada 2013.
Harapan
hidup sehat mempertimbangkan tingkat kematian dan dampak dari kondisi
nonfatal dan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan paru-paru,
diabetes dan cedera serius. Semua itu mengurangi kualitas hidup dan
menimbulkan biaya mahal serta beban berat.
Di sebagian besar dari
188 negara yang diteliti, perubahan harapan hidup sehat antara 1990 dan
2013 "secara signifikan positif" menurut para peneliti.
Namun
banyak pula yang harapan hidup sehatnya pada 2013 tidak terlalu tingggi
dibanding tahun 1990 seperti Belize, Botswana dan Suriah.
Di
tempat lain seperti Afrika Selatan, Paraguay dan Belarusia, harapan
hidup sehat malah menurun. Di Lesotho dan Swaziland, orang yang lahir
pada 2013 diperkirakan dapat hidup sehat 10 tahun lebih lama ketimbang
mereka yang lahir 20 tahun lebih awal.
Studi itu juga menemukan
perbedaan mencolok antara negara dengan harapan hidup tertinggi dan
terendah serta dalam hal laju dan arah perubahannya.
Nikaragua
dan Kamboja mengalami perubahan dramatis sejak 1990, masing-masing
meningkat 14,7 dan 13,9 tahun umur harapan hidupnya.
Sementara harapan hidup masyarakat Botswana dan Belize menurun, masing-masing dua dan 1,3 tahun.
Pada
2013, Lesotho adalah tempat dengan harapan hidup terendah di dunia,
yakni 42 tahun. Jepang tercatat punya angka harapan hidup tertinggi
yaitu 73,4 tahun, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters.