Guru pencetak nilai siswa tertinggi dapat umrah
Rabu,2015-05-27,08:19:30
ilustrasi
(Berita Dunesia) Mataram - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Kota
Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan memberikan bonus ibadah umrah kepada
guru yang siswanya berhasil mendapatkan nilai tertinggi dalam ujian
nasional (UN) tingkat sekolah menengah atas (SMA)/sederajat.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora), Kota Mataram
H Sudenom di Mataram, Selasa, mengatakan, bonus ibadah umrah bagi guru
yang siswanya mendapatkan nilai tertinggi ini sebagai salah satu bentuk
penghargaan bagi guru tersebut karena telah berhasil mendidik siswanya
sehingga berhasil mendapatkan nilai tertingi dalam UN.
"Ini penghargaan, bentuk perhatian pemerintah sekaligus motivasi
bagi guru-guru yang lain agar terus berkreasi dan berinovasi dalam
memberikan materi pembelajaran terhadap siswa," katanya.
Ia mengatakan, bonus ibadah umrah itu akan diberikan setelah
pembagian ijazah atau paling lambat setelah Lebaran, agar guru yang
nantinya terpilih bisa melaksanakan ibadah umrah setelah Idul Fitri 1436
Hijriah.
Sudenom mengatakan, sampai saat ini ia masih menunggu hasil UN dari
masing-masing mata pelajaran dan mencari siswa mana yang memiliki nilai
tertinggi pada salah satu mata pelajaran UN.
"Kalau sekarang kita belum bisa tahu, karena masih sifatnya nilai
rata-rata. Prinsipnya kita akan mengambil satu mata pelajaran yang
memiliki nilai tertinggi," tambahnya.
Namun demikian, bila guru yang siswanya mendapatkan nilai terbaik
itu non-muslim, maka Dikpora akan memberikan bonus berupa dana tunai
yang disesuaikan dengan biaya perjalanan ibadah umrah.
Ia mengatakan, untuk hasil rata-rata UN tingkat SMA, sembilan siswa
asal Kota Mataram berhasil mendapatkan 10 besar di NTB, sedangkan satu
siswa berasal dari Kabupaten Sumbawa Barat.
"Sementara hasil UN untuk SMK se-NTB, dari peringkat satu sampai
peringkat 10 diraih oleh siswa asal Kota Mataram," ujarnya.
Untuk siswa-siswa berprestasi dan mendapatkan nilai 10 besar se-NTB, sudah mendapatkan bonus dari tenaga pendidik setempat.
"Dan kami di dinas bertanggung jawab memberikan bonus kepada guru
mereka yang sudah menghatarkan siswa menjadi 10 terbaik se-NTB. Tetapi
cuma satu guru saja," katanya.