Google dan Intel akan terlibat dalam UN 2016
Sabtu,2015-11-14,09:35:54
(Berita Dunesia) Mountain View, Amerika Serikat - Perusahaan Teknologi
Informasi Komunikasi (TIK) Google dan Intel akan terlibat dalam Ujian
Nasional 2016 terutama pada daerah terpencil.
"Hasil pertemuan kami dengan Google dan Intel sepakat akan diadakan
program percontohan pelaksanaan Ujian Nasional berbasis komputer untuk
daerah terpencil," ujar Staf Ahli Mendikbud Bidang Inovasi dan Daya
Saing, Ananto Seta, saat ditemui usai menghadiri pertemuan Global
Education Symposium (GES) di Mountain View, Rabu (11/11).
Program percontohan tersebut akan diselenggarakan di tiga tempat di
daerah terpencil yakni di daerah kepulauan, daerah di tengah hutan tapi
di pulau yang besar, dan di dekat pegunungan.
"Daerah di tengah hutan tapi di pulau besar misalnya di Kalimantan,
sementara yang daerah terpencil di dekat pegunungan bisa diselenggarakan
di Papua," terang dia.
Program tersebut akan diintegrasikan dengan proyek balon Google yang
baru terjalin. Proyek balon Google bertujuan menyebarkan koneksi
internet dari angkasa meggunakan balon udara.
"Sementara untuk Intel, akan menyediakan perangkatnya, karena di
daerah terpencil infrastruktur belum baik, maka kemungkinan besar akan
dibangun panel surya," jelas dia.
Jika program tersebut berhasil, tambah Seta, maka pihaknya akan melanjutkan program tersebut.
"Kalau di daerah terpencil yang sulit dijangkau saja bisa, tentu akan
mudah melakukan program di daerah yang lebih baik infrastrukturnya."
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Prof Nizam, mengatakan penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dapat mengurangi kesenjangan mutu pendidikan antarsekolah dan
daerah.
"Penerapan TIK selain dapat mengurangi kesenjangan mutu pendidikan juga dapat menjangkau wilayah terpencil," kata Nizam.
Pertemuan GES berlangsung tertutup dan diikuti 90 delegasi dari 22
negara serta perwakilan dari berbagai lembaga pendidikan internasional.
GES bertujuan mendiskusikan bagaimana teknologi dapat membantu
tercapainya tujuan pendidikan dan menjadi media saling tukar pandangan
serta gagasan, praktik baik antarnegara.
Dalam pertemuan tersebut, dibuktikan bahwa perkembangan teknologi
untuk pendidikan semakin maju dari hari ke hari. Indonesia mengirimkan
tiga delegasinya dalam pertemuan itu.
UN berbasis komputer dirintis pada 2015 dan diikuti sekitar 500
sekolah. Pada 2016, ada sekitar 2.000 sekolah yang mengajukan diri ingin
terlibat dalam UN berbasis komputer.*
COPYRIGHT © ANTARA 2015