Siswa Korsel belajar budaya warga Gunung Merbabu
Rabu,2015-07-29,08:55:05
ilustrasi
(Berita Dunesia) Magelang - Sebanyak tujuh siswa dengan dua guru pendamping
Silangsa Small School, Namwon, Korea Selatan, menjalani proses belajar
tentang kebudayaan dan kehidupan masyarakat sehari-hari di kawasan
Gunung Merapi, Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kabupaten Magelang, Jawa
Tengah.
"Mereka menjalani program itu selama 20 hari (1--20 Agustus 2015,
red.), jumlahnya sembilan orang, tujuh siswa dan dua guru," kata
Pimpinan Padepokan "Warga Budaya" Dusun Gejayan, Desa Banyusidi,
Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Riyadi di Magelang, Selasa.
Ia menjelaskan bagi masyarakat di kawasan Gunung Merbabu di dusun
setempat, hal itu juga menjadi kesempatan untuk belajar tentang budaya
Korea Selatan supaya dapat memperkaya wawasan pengetahuan dan
pengalaman.
Mereka, katanya, akan dibagi dalam tiga kelompok dan tinggal di sejumlah rumah warga kawasan Gunung Merbabu.
"Akan mengikuti kegiatan sehari-hari warga, seperti berkebun di
areal tanaman sayuran milik warga, mengairi tanaman lombok, dan merawat
tanaman tembakau yang saat ini sedang tumbuh dengan subur," kata Riyadi
yang juga salah satu pemimpin seniman petani yang tergabung dalam
Komunitas Lima Gunung (Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh)
itu.
Ia menjelaskan mereka juga berdialog dengan warga di padepokan
dusun itu, menyangkut berbagai kegiatan tradisi lokal masyarakat setiap
tahun berdasarkan kalender desa, perkembangan kesenian tradisional dan
nilai-nilai kebudayaan setempat.
Beberapa waktu lalu, anggota tim penghubung sudah melakukan survei
ke Dusun Gejayan, sebagai persiapan pelaksanaan program tersebut.
"Kebetulan kami juga sedang menyiapkan ikut dalam Festival Lima
Gunung XIV, mereka rencananya akan berproses bersama kami untuk
mementaskan kesenian dari dusun kami di Merbabu ini dalam festival
tahunan Komunitas Lima Gunung mendatang," katanya di sela pengecekan
lokasi panggung festival di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo,
Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang di kawasan Gunung Andong.
Berbagai kesenian lokal masyarakat setempat yang selama ini
dikembangkan dan dipentaskan oleh seniman Padepokan "Warga Budaya
Gejayan", antara lain soreng, geculan bocah, gupolo gunung, dan musik
kontemporer truntung.
"Melalui kesempatan tersebut, ada hubungan saling belajar dan saling mengenalkan kebudayaan," katanya.
Festival Lima Gunung XIV rencananya pada 14--17 Agustus 2015 di dua
lokasi, yakni Dusun Mantran Wetan di kawasan Gunung Andong dan Dusun
Tutup Ngisor, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang di
kawasan Gunung Merapi.