beritadunesia-logo

Detail Mahkamah Konstitusi - RI
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

Nama :  Arsyad Sanusi Iannnews - Wiapedia - Yudisial
Jabatan :  Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi RI
Tempat/Tanggal Lahir :  Bone/
Tahun Mulai :  2003
Tahun Selesai :  2008
Organisasi : Mahkamah Konstitusi RI
Blog :
Keterangan

Pendidikan :
Pendidikan dasar sampai menengah di Bone (1956 - 1964); Fakultas Hukum UNHAS, Makasar (Sarjana Hukum) - 1972; Pasca Sarjana FH UII, Yogyakarta (Strata 2) - 2002; Program Pasca Sarjana FH UI, Jakarta (Strata 3) - 2007 Pendidikan Non-Formal ; 1.Seminar E-Commerce for Business Owners (i-Secura (PT. Secura Agradi), Jakarta, 2000) 2.Seminar E-Commerce dalam Perdagangan Efek di Bursa Efek (PT. Bursa Efek Surabaya, Surabaya, 2000) 3.Seminar Mengkritisi UU Tindak Pidana Korupsi (Ikadin Cabang Bandung, Dirjen Administrasi Hukum Departemen Kehakiman dan HAM RI, Bandung, 2001) 4.Seminar Nasional “Menuju Good Governance and Clean Governance Melalui Peningkatan Integritas Sektor Publik dan Swasta (Dalam Semangat Konvensi PBB Menentang Korupsi), (Ditjen Multilateral Politik dan Sosial – Departemen Luar Negeri RI, Jakarta, 2004) 5.Seminar Pengkajian Hukum Nasional 2005 “Implikasi Amandemen Konstitusi dalam Pembangunan Hukum di Indonesia” (Komisi Hukum Nasional (KHN) Republik Indonesia, Jakarta, 2005) 6.Lokakarya Tentang Penerapan Dan Interpretasi Undang-Undang Anti Korupsi (UNODC, MARI, Departemen Hukum dan HAM RI, Kendari, 2005) 7.National Integrity Meeting tentang Penerapan dan Interpretasi Undang-Undang Anti Korupsi (UNODC, MARI, Departemen Hukum dan HAM RI, Jakarta, 2006) 8.Studi Perbandingan Hukum Indonesia – Belanda (MARI, Belanda, 1986) 9.Studi Perbandingan Hukum Indonesia – Australia (MARI, Australia, 2000) 10.Studi Perbandingan Hukum Indonesia – Jepang (MARI - JICA, Jepang, 2006)


Karir :

  • H. M Arsyad Sanusi lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 14 April 1944. Suami dari Hj. Enny Arsyad Sanusi ini memperoleh Gelar Sarjana Hukum dari Universitas Hasanuddin Makassar, pada tahun 1972 dan Magister Humaniora (M.Hum) dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta pada tahun 2001. Setelah tamat Sekolah Hakim dan Jaksa Negara (SHDN) tahun 1963-1964 diangkat sebagai Pengatur Hukum di Pengadilan Negeri Donggala, Sulawesi Tengah, tahun 1965. Karir ayah enam orang anak ini terus meningkat dengan menjabat sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Makassar tahun 1969-1970. Langkah karirnya tergolong lancar, walaupun bukan hal yang mudah untuk di dapat. Hal ini dibuktikan melalui perjalanan karirnya sebagai hakim yang diawali dengan menjadi Hakim pada Pengadilan Negeri Bantaeng tahun 1970-1971, Hakim pada Pengadilan Negeri Makassar tahun 1971-1981, Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara 1981-1988, dan Hakim pada Pengadilan Negeri Surabaya tahun 1988-1992. Selanjutnya, beliau dipercaya sebagai Ketua Pengadilan Negeri Sungguminasa tahun 1992-1994, Hakim pada Pengadilan Negeri Bandung tahun 1994-1997, Ketua Pengadilan Negeri Bogor tahun 1997-1998, dan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya tahun 1998-2001. Keberhasilan tak berhenti, dibuktikan pada pertengahan Maret 2001 dengan ditugaskan sebagai Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Jawa Barat. Selanjutnya dipromosikan sebagai Wakil Ketua Pengdilan Tinggi Kendari pada tahun 2004. Tahun yang sama, dipromosikan sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Kendari dan akhirnya menjadi Ketua Pengadilan Tinggi Kendari, dan pada tahun 2006 kembali dipromosikan sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Makassar. Salah satu kenangan yang tidak terlupakan di Pengadilan Tinggi Makssar ini adalah Bahwa beliau pernah ditugaskan sebagai ”satpam” yang menjaga rumah jabatan Ketua Pengadilan Tinggi Makassar. Namun roda terus berputar, sehingga antara tahun 2006 – 2008 beliau kembali menginjakkan kaki di Pengadilan Tinggi Makassar dan rumah jabatannya dijaga oleh dua orang satpam. Bagi kakek dari 15 orang cucu ini, hidup penuh semangat dan selalu berbuat baik adalah hal yang wajib untuk dilakukan. Tawa dan canda harus selalu menghiasi hari-harinya. Hal ini selalu dilakukan dengan isteri tercinta, anak-anak, menantu, cucu, dan orang-orang di sekitarnya. Seakan-akan kesulitan tidak boleh menggelayuti sedetik pun dalam hidupnya. Sosok tinggi tegap ini memiliki hobi olah raga, baik terjun langsung maupun hanya menikmati melalui layar kaca televisi. Olah raga Golf masih beliau mainkan, terkadang bersama dengan anaknya, sementara Tenis dan sepak bola hanya bisa beliau nikmati melalui layar kaca mengingat kesibukan dan usia. Dengan hobi ini, tak heran bila beliau pernah menjadi pelatih nasional tenis meja. Pada tanggal 29 Mei 2008, beliau resmi menjadi Hakim Konstitusi utusan dari Mahkamah Agung Republik Indonesia, dengan dilantiknya Beliau di hadapan Presiden Republik Indonesia, bertempat di Istana Negara Jakarta.
   Kembali