Jauhi Pusat Kota, "Grip The Road" Buat Peserta Tersenyum
Senin,2014-10-20,09:06:48
Peserta saat start.
(Berita Dunesia) Jakarta - Sebuah
ajang lari belakangan ini biasanya digelar di jalur-jalur protokol
ibukota. Tapi, League kini coba memberikan kebebasan berlari di
pinggiran kota Jakarta yang masih relatif sepi.
Pada Minggu pagi,
19 Oktober 2014, puluhan orang dengan baju ungu berbondong-bondong lari
melewati flyover Kemayoran. Mereka adalah sebagian peserta yang sedang
mengikuti "League Grip The Road 2014".
Tercatat 600 peserta dari
berbagai komunitas ambil bagian dalam lomba lari jarak 8K dan 15K. Satu
per satu peserta yang memasuki finis dikalungkan medali, sambil
tersenyum meski terengah-engah.
"Jumlah ini meningkat dua kali
lipat dari acara serupa tiga bulan lalu. Nanti akan terus kami tambah,"
ujar Deputy Managing Director League, Amrit Hassaram, pada VIVAnews.
"Tapi,
kami tidak mau tiba-tiba buat ribuan peserta. Kami ingin mengakomodir
dua hal yang selama ini dikeluhkan mereka, terlalu banyak orang dan
terlalu banyak mobil. Jadi kami pilih Kemayoran," lanjutnya.
Amrit
juga menjelaskan kalau lomba lari tersebut lebih ke arah membangun
komunitas lari di daerah Jabodetabek. "Tak menutup kemungkinan akan ke
Bandung atau Surabaya," tambah Amrit.
Meledaknya olahraga lari
belakangan di Indonesia membuat sebagian orang menjadikan lari sebagai
gaya hidup mereka. Tak jarang mereka rela mengeluarkan uang banyak demi
sebuah sepatu lari.
League pun turut meluncurkan sepatu lari
teranyar mereka di acara "Grip The Road" yang memiliki teknologi
Ziptech, Zip Run. Sepatu buatan Indonesia ini ideal dipakai latihan
lari, lari jarak jauh, dan marathon.
"Dengan teknologi ini pelari bisa berlari lebih jauh dan mengurangi resiko cedera," ujar Gagaswara, Senior Shoe Designer League.
"Kami
membuat produk sebaik mungkin tapi dengan desain serta harga yang cocok
di Indonesia. Ada merek lain, tapi harganya?" imbuh Amrit.