beritadunesia-logo
Luvi-Techno
  

Yogyakarta, Destinasi Instagram yang Makin Populer

Rabu,2016-09-28,09:09:18
Menara pandang di atas pohon (spot foto), Terlihat dalam latar foto itu Waduk Sermo, perbukitan Menoreh, serta Gunung Susukan dan Gunung Ijo.
Berita Terbaru
(Berita Dunesia)

JAKARTA - Kunjungan wisatawan ke Yogyakarta mengalami peningkatan, tren aktivitas wisatanya pun bervariasi. Hal itu terlihat dari permintaan kamar hotel yang meningkat dan penyebaran kunjungan wisatawan selama berada di Yogyakarta.

Chief Communication Officer & Co-Founder Tiket.com, Gaery Undarsa mengatakan tren kunjungan wisatawan ke Yogyakarta semakin populer khususnya dari segi permintaan hotel. Menurutnya, terjadi peningkatan permintaan yang signifikan dari wisatawan.

"Di Tiket.com, Yogyakarta menjadi kota utama untuk permintaan hotel. Bahkan sempat bersandingan dengan Bali dari segi pemesanan hotel. Tren dan tarif kamar hotel di Yogyakarta tergolong masih lebih kuat dibandingkan dengan Bali karena persaingan di Bali yang sangat sengit antar hotel (oversupply). Tren domestic travel yang semakin tinggi. Setelah Bali, Yogyakarta menjadi destinasi pariwisata utama," jelas Gaery.

Gaery mengaku ada pula pengaruh film bioskop "Ada Apa dengan Cinta? 2" (AADC? 2) yang berlatar Yogyakarta terhadap kunjungan wisatawan.

"Ada sih, tapi itu niche market dan agak spesifik tahun ini kan. Itu efeknya ke perilaku orang ke Yogyakarta. Sekarang jadi banyak guest house dan sewa mobil," jelasnya.

Menurutnya, tren tersebut juga turut dipengaruhi oleh media sosial. Gaery mengatakan, destinasi wisata di sekeliling Yogyakarta saat ini banyak bisa dilihat di media sosial.

"Apalagi ditambah AADC. Banyak destinasi yang sekarang menjadi destinasi 'Instagram'. Orang banyak datang hanya untuk foto," ungkap Gaery.

Ketua Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Daerah Istimewa Yogyakarta, Udhi Sudiyanto menambahkan tren kunjungan wisatawan ke Yogyakarta ke obyek-obyek wisata baru tengah dirasakan. Seperti contoh, lanjutnya, meski tak signifikan, terjadi permintaan paket-paket wisata "AADC?2" sekitar 10 persen.

"Untuk yang sudah beberapa kali yang ke Yogyakarta, mereka sudah mengunjungi tempat-tempat yang populer di Yogyakarta, mereka ingin mengunjungi obyek-obyek wisata yang baru. Untuk obyek wisata AADC 2 saja minimal sudah perlu satu hari sendiri," papar Sudiyanto.

Penyebaran kunjungan wisatawan sangat dirasakan di daerah Kabupaten Gunung Kidul dan Kulon Progo. Menurutnya, obyek-obyek wisata seperti Goa Pindul dan Kalibiru berhasil menyedot kunjungan wisatawan.

"Hasil survei dari Trip Advisor bulan November lalu, tendensi di pariwisata, wisatawan ingin mencoba sesuatu yang baru. Di Yogyakarta yang baru ada di Kulonproo dan Gunung Kidul," ungkapnya.

Fenomena penyebaran tren kunjungan wisatawan ke tempat-tempat di luar Kota Yogyakarta menurutnya disinyalir karena kecenderungan eksistensi pribadi. Sudiyanto menyebutkan, wisatawan banyak yang pergi ke Yogyakarta sekedar berfoto di obyek-obyek seperti pantai-pantai di Gunung Kidul, lalu mengunggahnya ke media sosial.

"Ini sebuah manfaat yang Yogyakarta rasakan, bisa mempromosikan wisata Yogyakarta," tutupnya.

Penulis : Wahyu Adityo Prodjo
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F
Berita Terkait
WIAPEDIA
Fitrafood
REAFO
GFS