Jerapah.
(Berita Dunesia)
“Kita doakan di HUT ke-70 RI, sepasang jerapah ini bisa beranak pinak jadi banyak,"
Jakarta - Koleksi Taman Margasatwa Ragunan Jakarta bertambah dengan kedatangan sepasang jerapah yang diberi nama "Dirgah" dan "Ayuri 70" dari Taronga Zoo, Sidney Australia.
Nama tersebut diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menerima jerapah hibah dari Taronga Zoo Sydney, Australia.
"Untuk jerapah jantan saya beri nama Dirgah pakai huruf (H), kalau tidak pakai huruf H, dimarahi banyak orang karena banyak yang namanya Dirga. Kalau jerapah betinanya, kalau pakai nama Ayu saja, banyak yang marah tersinggung. Kan ada alamat email Ayuri 70, jadi sekalian saja diberi nama Ayuri 70. Semoga membawa keberkahan bagi Indonesia," kata Ahok didampingi Direktur Utama & CEO Indosat Alaexander Rusli dan Kepala Kantor Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Bambang Triana.
Gubernur DKI menuturkan nama itu diambil dari hari pengiriman sepasang jerapah tersebut yang bertepatan pada momentum Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70. Ia berharap, kedua jerapah Australia itu yaitu Dirgah yang berusia 12 bulan dan Ayuri 70 yang berusia 10 bulan bisa membawa keberkahan untuk kebun binatang Ragunan dan Indonesia.
"Ini kan datangnya kemarin malam di Jakarta pas kita lagi Dirgahayu ke-70 RI. Jadi kita sepakat saja namanya Dirgah dan Ayuri 70, kan biasanya nama email ada angkanya tuh. Kalau digabungin jadi Dirgahayu RI ke-70. Kita doakan di HUT ke-70 RI, sepasang jerapah ini bisa beranak pinak jadi banyak".
Pertukaran hewan antar Indonesia dengan Australia ini merupakan salah satu bentuk kerja sama "sister province cooperation", antara Pemprov DKI Jakarta dengan New South Wales. Salah satu pelaksanaannya melalui kerja sama "breeding loan" satwa antara Taman Margasatwa Ragunan dengan Taronga Zoo, Sidney, Australia yang merupakan bagian dari kerja sama sister city antara Jakarta dengan Sydney pada tanggal 30 Mei 1994.
Breeding Loan satwa ini berupa pemberian sepasang Jerapah dari Taronga Zoo kepada Taman Margasatwa Ragunan dan peminjaman sepasang Harimau Sumatera selama lima tahun dari Taman Margasatwa Ragunan kepada Taronga Zoo. Kerja sama ini telah mendapatkan persetujuan dari Presiden RI dan mendapat rekomendasi dari Pusat Penelitian Biologi LIPI.
Pada kesempatan itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengeluhkan undang-undang tentang kerja sama pertukaran hewan. Menurut dia, aturan tersebut sangat menyulitkan pemerintah DKI ketika ingin bekerja sama dengan kebun binatang yang berada di luar negeri.
"Aturan tersebut menyebutkan kebun binatang di Indonesia tak bisa menghibahkan satwa koleksinya. Sedangkan kebun binatang di luar negeri mengizinkan kebun binatangnya untuk menghibahkan hewan koleksinya. Ini yang membuat kami kesulitan saat akan kerja sama dengan luar negeri."
Dampaknya, kata Ahok, pemerintah DKI kesulitan untuk merealisasikan kerja sama dengan kebun binatang Korea Utara.
"Dengan Korut sekarang masih negosiasi," katanya. Ahok menjelaskan pemerintah DKI melalui Taman Margasatwa Ragunan ingin meminjamkan Orangutan. Sementara itu, kebun binatang di Korea Utara akan memberikan harimau.
Kritik Ragunan
Ahok yang dikenal dengan gaya bicara ceplas-ceplos juga menyampaikan kritik terkait sistem e-ticketing di Ragunan yang mulai diterapkan awal Januari 2015 masih belum beres.
"Kami minta e-ticketing yang sesungguhnya. Saya tahu ini masih bohong-bohongan," kata Ahok.
Mantan bupati Belitung Timur itu menginginkan tiket masuk Ragunan nantinya bisa dipesan dalam jaringan ("daring") atau "online" seperti tiket pesawat dengan nama pemesan yang tertera jelas.
"Kalau tidak nanti ada oknum tilep-menilep. Makanya kita mau sangat ketat. Pak Bambang (Kepala Kantor Taman Margasatwa Ragunan) tahu kok apa yang terjadi. Cuma dia suka kasih pengampunan," katanya.
Ia juga meminta para pengurus untuk membenahi pemeliharaan satwa di Taman Margasatwa Ragunan. Selama ini Ahok menilai pengawasan dan pemeliharaan terhadap satwa tidak dilakukan secara maksimal.
"Saya pernah minta pengurus supaya menempelkan menu makanan untuk hewan. Jadi pengunjung begitu masuk tahu, gajah makan apa, berapa kilo per hari. Jadi ada pengawasan yang lebih baik," ujarnya.
Dukungan swasta
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama pada kesempatan itu menyampaikan apresiasinya ke pihak swasta yang telah mendukung peningkatan fasilitas rekreasi warga Jakarta, khususnya bagi Taman Margasatwa Ragunan agar berkelas internasional.
"Dengan kedatangan sepasang Jerapah ini serta adanya aplikasi "mobile Ragunan Zoo", kami yakin pengunjung akan lebih tertarik untuk datang ke TM Ragunan. Semoga Indosat dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk sama-sama membangun Jakarta menjadi kota yang lebih baik lagi".
Sementara itu, Bambang Triana, Kepala Kantor Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, menambahkan, "Kami sangat bahagia mendapatkan sepasang Jerapah dari Taronga Zoo untuk melengkapi margasatwa yang ada di Ragunan. Kami juga sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Indosat yang memfasilitasi kedatangan jerapah ini".
Untuk mendatangkan sepasang Jerapah dari Australia tersebut, Indosat didukung oleh beberapa mitra, antara lain Ericsson Indonesia, NEC Indonesia, Mitra Integrasi Informatika, Dentsu Inter Admark Media G. Ind, Sisindokom Lintas Buana, Datacomm Diangraha, Teleconsult Nusantara, Fluidic Indonesia, Bahtera Pesat Lintasbuana, Ayuta Samarthya, Mitra Teleinformatika Perkasa, Mandala Optima, Prima Tunggal Javaland, dan WIR Group Indonesia.
Indosat menjadi mitra swasta yang memfasilitasi kedatangan sepasang jerapah yang berusia di bawah lima tahun dari Australia ke Jakarta, setelah sebelumnya perusahaan telekomunikasi itu telah menyerahterimakan aplikasi mobile Ragunan Zoo kepada Taman Margasatwa Ragunan pada akhir Mei lalu.
"Ini merupakan dukungan kami terhadap Program Sister City antara Jakarta dengan Sydney. Semoga dengan bertambahnya koleksi margasatwa di TM Ragunan, minat masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata ini akan meningkat. Kami berharap Jerapah akan menjadi satwa favorit bagi pengunjung dan dengan aplikasi mobile Ragunan Zoo, khususnya anak-anak dan pelajar, dapat lebih mengenal satwa tertinggi di dunia ini," ujar Alexander Rusli, Direktur Utama & CEO Indosat.
Aplikasi Ragunan Zoo yang sudah diserahterimakan kepada Taman Margasatwa Ragunan merupakan aplikasi mobile yang memuat berbagai informasi TM Ragunan baik itu informasi binatang, info jadwal atraksi binatang, peta digital area kebun binatang, games interaktif, serta berbagai fasilitas yang ada di area kebun binatang.
Kebun Binatang atau Taman Margsatwa Ragunan didirikan pada 19 September 1864 menjadi salah satu pilihan rekreasi murah di wilayah Jakarta. Dengan jumlah koleksi lebih dari 3.000 satwa dan lebih dari 50.000 pohon yang memberi keteduhan bagi pengunjung. Sepanjang Tahun 2014, tercatat sebanyak 4,3 juta pengunjung mendatangi pusat rekreasi tersebut.